TIMES KARANGANYAR, MADIUN – Pasar Djadoel Ngegong, Kota Madiun menjadi salah satu destinasi yang dikunjungi turis manca negara. Kedatangan Mohammed Thalib, turis asal Maroko, mendapat sambutan istimewa. Sebab ini menjadi kali pertama area vintage shopping itu kedatangan warga negara asing.
Sesuai tema pasugatan yang berarti pertunjukan, kedatangan turis di Pasar Djadoel disambut pertunjukan selamat datang berupa tari gugur gunung. Pengunjung dan pedagang yang mengenakan kebaya dan kain batik menari bersama. Musik gamelan dan gerakan yang rancak ternyata memancing wisatawan tersebut ikut menari.
"Saya senang melihat orang-orang di sini menari, menyanyi dan bergembira, " tutur Thalib saat mengunjungi Pasar Djadoel Ngegong, Minggu (27/4/2025)
Penampilan dua penari ganongan membuat turis asing terkesan. (FOTO: Yupi Apridayani/TIMESIndonesia)
Thalib juga terlihat menikmati beragam pertunjukan di panggung seni. Terutama saat dua penari kembar menampilkan tari ganongan dengan gerakan atraktif. Dia juga mencoba mengenakan salah satu topeng ganongan dan ikut menari.
"Kesempatan langka dan istimewa bisa menghadirkan budaya tradisional Indonesia kepada wisatawan, " ujar Djatmikudiyah, ketua Paguyuban Lapak UMKM Ronggo Kuning selalu penyelenggara Pasar Djadoel Ngegong.
Sejak diselenggarakan pada Juni 2024, Pasar Djadoel Ngegong berusaha konsisten mengangkat budaya tradisional. Termasuk produk dan menu kuliner di Pasar Djadoel. Meskipun jumlah pedagang belum banyak, Diyah berharap Pasar Djadoel bisa menarik pengunjung untuk datang.
"Kunjungan wisatawan Mudah-mudahan menjadi semangat dan motivasi bagi penyelenggara untuk mengembangkan Pasar Djadoel, " Kata Diyah.
Lurah Ngegong Ika Kusumaningtyas mengungkapkan, kehadiran turis asal Maroko di Pasar Djadoel adalah bagian dari promosi pariwisata Kelurahan Wisata (Kawista) Redjo Kuning.
Thalib sendiri adalah salah seorang volunteer worldpackers sebuah platform komunitas pelancong global. Dia tertarik datang dan tinggal selama dua pekan di Kelurahan Ngegong.
"Dia tertarik dengan sekolah alam yang kita posting di worldpackers dan kami ajak berkunjung ke beberapa tempat selama berada di Ngegong, " ungkapnya.
Selain ke Pasar Djadoel Ngegong, Thalib juga diajak mengunjungi kebun toga, home industri batik, telur asin, bolu, kerajinan, rumah gamelan dan sekolah alam. Dia juga diajak mengikuti aktivitas sosial warga yakni menghadiri upacara pernikahan, halal bi halal dan bertanam padi di sawah.
"Alhamdulillah senang dan terkesan dengan dengan keramahan dan sambutan hangat warga setempat. Dia juga berencana datang lagi bulan Oktober nanti, " ungkap Ika.
Kunjungan turis dari Maroko untuk kali pertama ke Kelurahan Ngegong diharapkan bisa mendukung promosi Kawista Redjo Kuning agar semakin dikenal. Pun, Pasar Djadoel Ngegong menjadi salah satu destinasi yang digadang-gadang bisa makin berkembang dan menjadi salah satu unggulan Kota Madiun. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Perdana Dikunjungi Turis, Pasar Djadoel Ngegong Kota Madiun Tampilkan Pasugatan
Pewarta | : Yupi Apridayani |
Editor | : Ronny Wicaksono |