TIMES KARANGANYAR, SOLO – Pelaksanaan International Mask Festival (IMF) 2024, merupakan ajang penting dalam menggaungkan topeng sebagai seni tradisional lintas budaya. Kali ini, International Mask Festival 2024, akan segera hadir dan digelar di Kota Solo.
International Mask Festival 2024, akan diadakan di Kota Solo, pada 15 hingga 16 November 2024. IMF 2024 ini, menunjukkan bahwa topeng tradisional memainkan peran sentral sebagai simbol utama keberagaman budaya dan ekspresi seni dari berbagai belahan dunia, sekaligus sebagai sarana pelestarian tradisi.
Festival topeng berskala internasional ini telah diadakan sejak 2014 dan menjadi salah satu event kebanggan Kota Solo.
IMF 2024 menyajikan tarian topeng dari Indonesia dan mancanegara sebagai upaya diplomasi antar negara yang terlibat pada acara ini.
Sorotan utama IMF 2024, termasuk pementasan tari topeng oleh seniman dari berbagai daerah dan negara, pameran topeng unik, serta workshop melukis topeng untuk melibatkan pengunjung secara langsung.
Dalam keterangan pers yang diterima TIMES Indonesia, Menteri Pariwisata (Menpar), Widiyanti Putri Wardhana, menyampaikan bahwa acara akan dibuka pada sore hari, dengan penampilan dari Sanggar Gedhung dari Semarang.
"Nantinya akan diikuti dengan tarian yang dibawakan oleh Soerya Soemirat, dari Soli dan Himastar FPSD UPI asal Bandung," terangnya, Selasa (10/12/2024).
Pembukaan IMF 2024, juga akan diisi oleh BWC Dance Company dan Jeongeun Hwang dari Korea Selatan. Dilanjutkan dengan Girdhar Gala Kendra Jawaharlal Nehru Indian Cultural Center dari India.
"Penampilan dari negara lain, yang juga membuka acara ini, adalah dari Singapore Chinese Dance Theater di Singapura dan masih banyak lagi," jelasnya.
Total ada 22 delegasi open call, 16 delegasi dalam negeri, dan 8 delegasi mancanegara dengan budaya yang berbeda-beda.
"Pengunjung pun diajak untuk memahami bahwa topeng bukan sekadar simbol atau warisan. Melainkan jembatan yang menghubungkan budaya dan suku sekaligus membuka peluang wisata untuk lebih mengenal keindahan dibaliknya," katanya.
Selain itu, juga akan diadakan International Conference yang mengangkat tema “The Beauty of Solidarity” di Museum Keris Nusantara oleh pakar budaya, seperti Amandus Paul Panan, IIng Sayuti, dan Winarto.
IMF 2024 turut dimeriahkan dengan penampilan musik dari Fanny Soegi and The Band sebagai special performance. Penonton juga disuguhkan penampilan dari guest star Handarbeni.
"IMF 2024, masuk ke dalam salah satu dari 110 agenda Kharisma Event Nusantara (KEN), program strategis Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dalam mempromosikan destinasi pariwisata yang bertujuan untuk meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara serta menggerakkan wisatawan nusantara agar berwisata di Indonesia," terangnya.
Sekedar diketahui, bahwa Karisma Event Nusantara 2024, sebagai program strategis untuk mendukung dan mengembangkan event di seluruh Indonesia, Karisma Event Nusantara “KEN“ memiliki visi untuk menjadikan event sebagai atraksi wisata unggulan di Indonesia.
Salah satu strategi yang dilakukan untuk mewujudkan visi tersebut adalah melalui kolaborasi Kemenparekraf/Baparekraf RI dengan daerah di dalam menyelenggarakan event yang berkualitas.
Karisma Event Nusantara 2024, terdiri dari 110 events pariwisata dan ekonomi kreatif yang telah dikurasi dari 38 provinsi di Indonesia.
Proses penilaian dilakukan berdasarkan pada lima (5) bidang yaitu: (1) adalah aspek ide dan inovasi, (2) pemasaran dan strategi komunikasi, (3) aspek manajemen kegiatan, (4) aspek manajemen keuangan serta (5) aspek analisis dampak.
Sementara, tentang Kementerian Pariwisata, didorong oleh visi untuk menjadikan Indonesia sebagai destinasi pariwisata kelas dunia. Telah banyak melakukan berbagai terobosan untuk terus menumbuhkan pariwisata di Indonesia. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: International Mask Festival 2024, Tradisi Topeng Jadi Alat Diplomasi Antarbangsa
Pewarta | : Moh Ramli |
Editor | : Yatimul Ainun |