TIMES KARANGANYAR, JAKARTA – Perayaan Tahun Baru Imlek tidak hanya menjadi momen berkumpul bersama keluarga dan teman, tetapi juga menghadirkan ragam kuliner istimewa yang sarat makna. 

Di balik cita rasanya yang lezat, makanan tradisional Imlek mengandung simbolisme yang dipercaya membawa keberuntungan, kemakmuran, hingga kebahagiaan bagi yang menyantapnya.

Berikut sembilan makanan khas Tahun Baru Imlek yang melambangkan harapan baik untuk tahun yang baru jika kita memakannya saat perayaan bersama keluarga.

1. Pangsit goreng (jiaozi)
Simbol: Kekayaan

Pangsit dianggap sebagai makanan keberuntungan di Tahun Baru Imlek karena bentuk bulan sabit tradisionalnya terlihat mirip dengan batangan emas dan perak Tiongkok yang secara historis digunakan sebagai mata uang. 

2. Lumpia goreng (za chun juan)
Simbol: Kekayaan

Pasangan yang cocok untuk pangsit adalah lumpia, yang digoreng berwarna keemasan dan dapat dimakan sebagai penggantinya. Lumpia muncul sebagai makanan keberuntungan Tahun Baru Imlek di Tiongkok Timur. 

3. Kue beras ketan (nian gao)
Simbol: Pertumbuhan, ketinggian dan kemajuan

Nian gao bisa manis atau gurih. Yang pertama dengan gula dan dirancang untuk menjadi makanan penutup. Nian gao untuk digoreng biasanya dibentuk menjadi tongkat tebal atau dipotong menjadi irisan oval dan menjadi makanan pembuka.

Mengonsumsi versi apa pun dari makanan Tahun Baru Imlek ini diyakini bisa memberikan peningkatan dalam rejeki, pendapatan, kesehatan, bisnis, pengetahuan, atau bahkan tinggi badan bagi si kecil.

4. Bola nasi manis (tang yuan)
Simbol : Kebersamaan keluarga

Bentuknya yang bulat melambangkan keutuhan sebuah keluarga dan berfungsi sebagai harapan agar seluruh anggota dapat berkumpul di tahun baru.

5. Ikan utuh (da yu)
Simbol: Kemakmuran dan kelimpahan

Ciri terpenting dari meja makan Malam Tahun Baru Imlek adalah hadirnya “ikan besar”.Ikan utuh disajikan di meja saat Tahun Baru Imlek karena melambangkan kebersamaan, karena disajikan tanpa dipotong dari kepala hingga ekor. Ditambah lagi, ikan bergerak maju, tidak pernah mundur. Budaya Tiongkok menyukai simbolisme ini.

6. Unggas Utuh
Simbol: Persatuan dan kesetiaan

Bebek adalah salah satu hidangan paling populer saat makan malam Tahun Baru Imlek, baik Anda merayakannya di rumah atau di restoran. Ini melambangkan kesetiaan, dan khusus untuk bebek peking, yang sangat cocok untuk keberuntungan karena warnanya yang kemerahan—warna paling beruntung dalam budaya Tiongkok.

Di sisi lain, ayam adalah salah satu burung yang bisa didapatkan di seluruh negeri sebagai makanan keberuntungan di Tahun Baru Imlek. Disajikan utuh, melambangkan kesatuan dan kebersamaan keluarga. Mirip dengan ikan, ia harus tiba di meja dalam keadaan utuh, idealnya dengan kepala dan semuanya.

7. Mie umur panjang (yi mein)
Simbol: Panjang umur

Menyiapkan mie ini untuk makanan Tahun Baru Imlek diyakini bisa membawa keberuntungan. Semakin panjang mie Anda, semakin lama pula umur Anda diramalkan. Jadi Anda harus menyeruputnya bukan memotongnya dengan sendok atau gigi.

8. Telur utuh
Simbol: Kebersamaan dan kesejahteraan keluarga

Meskipun makanan berwarna putih bersih biasanya dianggap tabu pada Tahun Baru Imlek, karena ini adalah warna simbolis kematian dalam budaya Tiongkok, ada cara untuk menyiasatinya telur tidak tampil polos, yakni dengan menambahkan ragam garnis. 

Dalam budaya Tiongkok, telur melambangkan kesuburan. Kuning telur juga dianggap membawa keberuntungan karena melambangkan emas yang terungkap.

9. Buah jeruk
Simbol: Kebahagiaan dan kepenuhan

Jeruk utuh, jeruk keprok, mandarin, jeruk bali, pomelo, dan bahkan kesemek adalah buah tradisional dalam hidangan Tahun Baru Imlek 
Bentuknya yang bulat memberikan perasaan penuh dalam hidup dan jiwa. Sedangkan rona “emas” jeruk adalah cerminan keinginan akan kekayaan, dan identik dengan kebahagiaan dan kegembiraan. (*)