https://karanganyar.times.co.id/
Berita

Hari Jadi ke-22 Kota Banjar Tanpa Kemeriahan, Ini Kata Para Aktivis

Jumat, 28 Februari 2025 - 13:06
Hari Jadi ke-22 Kota Banjar Tanpa Kemeriahan, Ini Kata Para Aktivis Momen Wakil Wali Kota Banjar dan para Kepala OPD nyanyi bareng di lomba karaoke antar OPD (Foto: Humas Pemkot Banjar for TIMES Indonesia)

TIMES KARANGANYAR, BANJAR – Rangkaian Hari Jadi ke-22 Kota Banjar yang biasanya disambut secara suka cita oleh sebagian masyarakat, tahun ini tak terasa hingar bingarnya.

Pasalnya, berbagai event yang digelar Pemkot Banjar kebanyakan hanya dilakukan di ruang lingkup Pemerintah Kota Banjar saja dan tak banyak agenda yang melibatkan masyarakat umum.

Ini diungkap Ketua DPC Poros Sahabat Nusantara (POSNU) Kota Banjar, Mujianto yang menjabarkan bahwa perayaan adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk merayakan atau memperingati peristiwa penting.

"Tanggal 21 Februari 2003 merupakan peristiwa bersejarah bagi masyarakat Kota Banjar, di mana pada tanggal tersebut merupakan hari terbentuknya pemerintah kota Banjar secara otonom," urainya, Jumat (28/2/2025).

Mujianto menambahkan bahwa dari tahun ke tahun masyarakat dan pemerintah selalu memperingati HUT Kota Banjar dengan beragam kegiatan. Namun perayaan HUT ke 22 Kota Banjar dirasakan kurang menyentuh seluruh lapisan masyarakat.

"Hal ini tentu harus menjadi perhatian dan evaluasi bagi pemerintah ke depan, pasalnya perayaan HUT Kota Banjar adalah momentum kebahagiaan seluruh lapisan masyarakat," cetusnya.

Selain itu kegiatan yang dilaksanakan oleh beberapa OPD di lingkungan Pemkot Banjar, dinilai Mujianto terkesan hanya sebatas seremonial saja sehingga keterlibatan masyarakat secara umum tidak terasa.

Berdasarkan pantauan DPC POSNU Kota Banjar ada beberapa kegiatan yang kurang efektif baik dari lokasi atau konsep sehingga menyebabkan dampak  kurang positif untuk meningkatkan penghasilan bagi pelaku UMKM.

"Terlebih lagi tempat seperti Alun-alun Banjar atau Langensari sama sekali tidak ada kegiatan gebyar, tentu ini menjadi harapan besar bagi pelaku UMKM di tempat tersebut untuk meningkatkan penghasilan jika ada perayaan gebyar HUT Kota Banjar di alun-alun dan akan sangat terasa oleh masyarakat atau pelaku UMKM," ungkapnya.

Mujianto mengatakan yang paling memprihatinkan adalah ada salah satu OPD yang melaksanakan lomba karaoke bagi OPD di lingkungan pemerintah Kota Banjar. Menurutnya, hal ini mencerminkan kegiatan yang kurang positif.

Di satu sisi masyarakat membutuhkan kehadiran pemerintah di tengah-tengah masyarakat dalam hal pelayanan publik yang prima dan juga untuk meningkatkan penghasilan pelaku UMKM dalam momentum bersejarah perayaan HUT Kota Banjar, namun di sisi lain ada kegiatan yang tidak bisa dirasakan langsung oleh masyarakat.

"Harapan saya, ini menjadi evaluasi untuk kedepannya dalam perayaan atau memperingati HUT Kota Banjar, saya juga menyadari hal ini tidak mudah dalam kondisi transisi kepemimpinan di pemerintahan Kota Banjar," ucapnya.

HUT Kota Banjar untuk Rakyat

Hal lain disampaikan Irwan Herwanto, aktivis GMNI Kofa Banjar yang menyebut bahwa agenda besar Hari Ulang Tahun Kota Banjar seharusnya dimaknai bukan hanya sebatas perayaan namun juga menjadi peringatan bagi kita semua, khususnya masyarakat Kota Banjar.

Menurutnya, momentum bersejarah ini perlu diisi dengan hal-hal yang berdampak positif bagi masyarakat, setiap agenda/ acara yang dijalankan sudah sepatutnya benar-benar sampai dan dirasakan oleh masyarakat, bukan hanya segelintir saja terlebih hanya di kalangan organisasi pemerintah daerah.

"Apalagi dengan menggelar kegiatan yang terkesan minim konsep dan jauh dari makna peringatan ulang tahun itu sendiri," katanya.

Bagi masyarakat Kota Banjar, memperingati hari ulang tahun tidak boleh dimaknai sebatas sebuah ceremony semata, karena secara esensi hari ulang tahun kota mempunyai makna yang begitu mendalam, memberikan pelajaran dan semangat perjuangan yang begitu berharga, menjadi alasan objektif berkembangnya Banjar sebagai sebuah Kota.

Irwan menyebut bahwa sejarah telah mencatat, bagaimana perjalanan Kota Banjar hingga saat ini yang begitu hebat, sehingga patut dimemperingati.

"Setiap menjelang hari ulang tahun, selalu mengingatkan kepada kita arti dari perjalanan hidup terdahulu dan evaluasi kegiatan hidup di masa kini serta strategi untuk kehidupan mendatang," ujarnya.

"Ketiga dimensi waktu ini selalu menjadi perenungan bagi setiap hari ulang tahun bagi siapapun, termasuk ulang tahun sebuah kota seperti Kota Banjar ini, yang  jatuh pada tanggal 21 Februari," sambung Irwan.

Kota Banjar yang saat ini menginjak usia 22 tahun sejak menjadi Kota pada tahun 2003 tentu banyak hal telah dilakukan oleh Pemerintah Kota, namun demikian berbagai persoalan di tengah masyarakat masih banyak yang belum terselesaikan.

Seperti halnya kemiskinan yang masih jadi sorotan, minimnya daya beli masyarakat yang berpengaruh terhadap perputaran ekonomi dan angka pengangguran yang tinggi dan lapangan kerja yang sangat minim.

Juga masalah kesejahteraan sosial masyarakat yang masih belum sepenuhnya terpenuhi, termasuk juga upah pekerja yang masih bertahan dengan predikat upah terendah se-Jawa Barat.

"Belum lagi defisit anggaran, prilaku ASN yang berkaitan dengan implementasi good government serta pengentasan kasus Korupsi, Kolusi dan Nepotisme yang belum terselesaikan," tegas Irwan.

Pada event Ulang Tahun inilah, Irwan merasa pemerintah seharusnya  melakukan tindakan dan jiwa besar untuk mengkaji kembali apa-apa yang telah dilakukan dan menyusun perencanaan yang akan dilaksanakan sebagai antisipasi masalah di masa mendatang. Bukan justru malah sekadar euforia semata. 

"Saya kira peristiwa Ulang Tahun ini juga sekaligus mengingatkan kita semua bahwa pemerintah dibentuk adalah untuk melayani masyarakat dan dengan pemahaman ini sudah tentunya kita perlu melihat secara komprehensif atas capaian-capaian yang belum sepenuhnya terpenuhi, terutama dalam melayani keinginan dan memenuhi kebutuhan tuntutan masyarakat," paparnya.

Dengan cara ini, Irwan berharap semua pihak memahami makna ulang tahun, maka kita telah mampu menempatkan ulang tahun itu justru sebagai momentum untuk melakukan perenungan yang mendalam, bukan ulang tahun itu dilihat dari segi seremoninya semata.

Menurut Irwan, momentum Hari Ulang Tahun ini mengingatkan tentang peranan orang-orang yang meletakkan dasar pertama berdirinya sebuah Pemerintahan Kota, dan belajar mencari sisi positif dari apa yang telah dilakukan para pemimpin terdahulu Kota ini.

Dengan demikian, kita memiliki perbandingan yang komprehensif dalam menetapkan arah ke depan bagi kelangsungan kegiatan pemerintah Kota. Apalagi, jika menilik tema Hari Ulang Tahun kali ini yakni 'Banjar Berdaya, Bangun Masagi' maka implementasinya yang perlu dikedepankan.

"Karena ketika suara dan jeritan rakyat hanya menjadi gema yang tak pernah terdengar, digantikan dengan lagu yang dinyanyikan secara karaoke, disitulah saatnya kita pertanyakan bagaimana yang sebenarnya Kota ini akan berjalan ke depan?" katanya

Terakhir, Irwan berharap wajah Kota Banjar menjadi lebih berdaya dan masyarakatnya dapat melihat segala persoalan kota yang kompleks dengan kritik yang lebih mengedepankan kemajuan kota dan adil, makmur bagi masyarakat, serta Kota Banjar menjadi Kota yang unggul disegala aspek kegiatannya. (*)

Pewarta : Sussie
Editor : Ronny Wicaksono
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Karanganyar just now

Welcome to TIMES Karanganyar

TIMES Karanganyar is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.